a. Farmakokinetika .lima puluh hingga 80 % dosis oral dysopyramida akan diabsorpsi dan mencapai kadar puncak plasma dalam waktu 2 jam.Pengikatannya kadar pada protein tergantung pada kadar obat dan besarnya 55-60% pada rentang kadar terapeutik.Pada pemberian dosis oral, 50 % disopyramide akan diekskresikan tanpa perubahan dalam urin.
Sisanya akan mengalami degradasi dalam hati dan beberapa metabolik diekskresikan dalam urin.Pada orang sehat, umur paro obat dalam serum berkisar dari 4 hingga 10 jam dengan nilai rata-rata 7 jam.Umur paro itu meningkat pada pasien pasien dengan infarktus mikardium akut dan pada pasien dengan penurunan "clearance" kreatin. Kadar obat sebesar 2 -4 ug/ml dalam serum berkolerasi dengan efektivitas klinis.
Sisanya akan mengalami degradasi dalam hati dan beberapa metabolik diekskresikan dalam urin.Pada orang sehat, umur paro obat dalam serum berkisar dari 4 hingga 10 jam dengan nilai rata-rata 7 jam.Umur paro itu meningkat pada pasien pasien dengan infarktus mikardium akut dan pada pasien dengan penurunan "clearance" kreatin. Kadar obat sebesar 2 -4 ug/ml dalam serum berkolerasi dengan efektivitas klinis.
b.Toksisitas tambahan dan hal-hal yang perlu di waspadai
- Disopyramide hendaknya jangan diberikan kepada pasien pasien dengan kegagalan jantung atau shock
- Efek - efek anticholinergic obat ini meliputi mulut kering, retensin urin, konstipasi, pandangan kabur, nyeri abdominal,eksaserbasi glaucoma dan pengeringan sekresi bronchial. obat ini harap digunakan secara berhati-hati pada para pasien dengan myasthenia gravis karens sifat-sifat anticholinergic obat ini bisa mencetuskan krisis
- Toksisitas lebih lazim dijumpai pada para pasien dengan dysfungsi ginjal atau hati
c.Interaksi obat.
Phenytoin atau obat-obat lain yang menginduksi enzim hati bisa menurunkan kadar dysopyramida dalam plasma.Kadar digoksin tidak dipengaruhi oleh disopyramida
d.Preparasi dan aturan pemberian obat.
formulasi yang tersedia meliputi kapsul berukuran 100 mg dan 150 mg. aturan pemberian obat yang lazim untuk untuk pemeliharaan adalah 100-300 mg setiap 6-8 jam.Pada pasien dengan dysfungsi hati, kegagalan jantung atau insufisiensi ginjal sedang(clearance kreatinin) >40ml/menit maka pemberian obat hendaknya tidak melampaui 10 m9 setiap 6 jam.
Pada para pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang mencolok, regimen pemberian obat yang direkomendasikan adalah dosis pembebanan sebesar 200 mg, diikui dengan 100 mg setiap 12 jam untuk clearance kreatinin sebesar 15-40 ml/menit atau 100 mg setiap 24 jam untuk clearance kreatinin kurang dari 15ml/menit.Preparat jenis sustained release tersedia sebagai kapsul berukuran 100 m9 dan 150 mg dan memungkinkan pemberian dosis setiap 12 jam.
0 comments:
Posting Komentar